UTBK menjadi salah satu jalan kita masuk PTN impian. Namun, seringkali banyak orang menyerah sebelum berperang karena menganggap UTBK adalah hal yang sangat sulit. Perlu adanya pengorbanan yang luar biasa serta ketekunan yang tidak main-main. Hal ini membuat lulus UTBK menjadi salah satu pencapaian yang tinggi bagi calon mahasiswa baru.
Sebenarnya, UTBK menjadi ajang yang sangat baik untuk kita mengukur kemampuan. Berbeda dengan SNMPTN yang memakai nilai rapor dan prestasi, hasil UTBK adalah murni hasil usaha kita saat itu juga. Sehingga penting untuk mengerjakan UTBK dalam suasana hati yang baik, dalam kondisi yang fit.
Cara belajar setiap orang tentu berbeda. Kesibukan setiap orang juga pasti berbeda. Kita perlu menyesuaikan hal tersebut dalam setiap sesi belajar. Pada Toga dan Menakjubkannya Kehidupan #1, saya sempat membagikan pengalaman dari mulai SMA hingga akhirnya diterima SBMPTN di ITB. Pada artikel kali ini, saya akan mengupas tuntas mengenai cara belajar yang saya lakukan sebagai persiapan UTBK. Cara belajar ini tidak mutlak sesuai untuk diri kalian. Tentu kalian harus memilah dan memilih mana cara yang lebih cocok diterapkan. Harapannya, artikel ini bisa menjadi referensi cara belajar kalian.
Persiapan Menjelang UTBK
Kenali Gaya Belajar
Ada banyak jenis gaya belajar, seperti visual (spatial), aural (auditory), verbal (linguistic), physical (kinesthetic), logical (mathematical), sosial (interpersonal), dan solitary (intrapersonal). Secara umum, kita mengenal ada gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik. Dilansir dari website Aku Pintar, gaya belajar visual menyerap informasi terkait dengan visual, warna, gambar, peta, diagram dan belajar dari apa yang dilihat oleh mata. Gaya belajar auditori adalah gaya belajar dengan cara mendengar, yang memberikan penekanan pada segala jenis bunyi dan kata, baik yang diciptakan maupun yang diingat. Sedangkan gaya belajar kinestetik dilakukan dengan berinteraksi atau mengalami hal-hal di sekitarnya.
Untuk menentukannya, kita bisa mencoba beragam gaya belajar tersebut secara bergantian. Lalu, kita rasakan mana yang lebih cocok dan membuat kita lebih paham. Saat ini juga tersedia banyak tes online gratis untuk mengenal gaya belajar.
Contoh Catatan Materi UTBK | Pit.studies |
Saya akan lebih paham saat belajar dengan bermain visual, artinya sebisa mungkin saya akan memberikan tanda dan warna berbeda, atau menghias catatan yang ada. Saya juga menyediakan berbagai alat tulis berwarna-warni seperti highlighter atau spidol untuk memberikan penjelasan tertentu. Hal ini cukup efektif bagi saya dalam memahami materi terutama untuk mata pelajaran yang cenderung hafalan. Namun, menghias catatan seperti ini cenderung menghabiskan waktu. Saya akan lebih fokus pada catatan pada awal sesi belajar. Saya mengantisipasinya dengan membuat catatan jauh-jauh hari sehingga saat mulai sesi belajar, tidak perlu sibuk berkutat pada catatan.
Cari Tau Daftar Materi
Setelah paham gaya belajar yang saya miliki, saya mulai mencoba menuliskan daftar materi apa saja yang diujikan. Hal ini berfungsi agar kita bisa terbayang materi apa yang perlu diperdalam. Kita juga bisa mulai merancang jadwal belajar agar semua materinya dapat terbahas.
List Materi UTBK Matematika Dasar | Pit.studies |
Ini salah satu contoh daftar materi yang pernah saya buat. Semua mata pelajaran yang menjadi bahan UTBK, saya buat daftarnya. Biasanya, saya melihat daftar materinya pada buku-buku mengenai UTBK atau dari bimbel online karena akan tertera di daftar isinya.
Kalau kalian penasaran contoh lainnya, bisa cek di instagram @pit.studies yaa!
Sesuaikan Jadwal Belajar
Setelah tau materi apa saja yang akan diujikan, mulailah untuk membuat jadwal belajar. Tidak ada aturan khusus dalam pembuatan jadwal, hanya perlu disesuaikan dengan diri kita sendiri. Biasanya, ada orang yang menargetkan 1 bab dalam beberapa waktu. Misalkan, bab 1 biologi akan diselesaikan dalam waktu 3 hari. Keuntungan dari hal ini adalah kita bisa lebih yakin bahwa semua bab dalam mata pelajaran tersebut, sudah berhasil kita pelajari.
Bagi saya yang cepat bosan dan tidak “taat” pada jadwal yang saya buat sendiri, biasanya lebih memilih jadwal yang fleksibel. Pada awalnya, saya menargetkan 1 mata pelajaran akan coba dipelajari dalam waktu 1 bulan. Hal ini akhirnya membuat saya bosan sehingga saya mulai mengganti strategi belajar.
Strategi yang kemudian saya coba adalah berganti mata pelajaran setiap satu minggu. Misalnya hari Senin sampai Minggu saya akan belajar fisika. Lalu pada hari Senin berikutnya, saya akan mulai belajar kimia. Meskipun, dalam 1 minggu tersebut, tidak semua bab terbahas, saya tetap melanjutkan ke pelajaran lainnya terlebih dahulu. Sehingga bab dalam mata pelajaran yang belum terbahas tersebut, akan saya lanjutkan saat memasuki gilirannya kembali.
Cara ini cukup efektif bagi saya untuk mengejar materi yang akan diujikan. Namun, tidak bisa dipungkiri tetap saja akan terasa bosan apalagi di sekitar hari ke-4. Hal ini saya akali dengan membuka pelajaran yang ingin saya pelajari saat itu, untuk menghilangkan kebosanan. Tetapi biasanya saya melakukannya saat istirahat, sehingga pelajaran yang memang menjadi giliran di minggu tersebut, tetap akan dipelajari.
Menyelingkan Mata Pelajaran Hitungan dan Hafalan
Cara belajar lain yang biasa saya lakukan adalah bergantian belajar mata pelajaran hitungan dan hafalan. Meskipun dalam konteks UTBK cara ini baru saya terapkan saat sebulan menjelang hari tes, namun ini efektif. Saya sudah lama menggunakan cara ini untuk belajar ujian di sekolah. Saya merasa dengan adanya perselingan mata pelajaran tersebut, saya tidak cepat merasa bosan dan terkesan lebih seimbang saja muatan materinya.
Biasanya, saya akan mulai dengan mata pelajaran hitungan karena saat awal sesi belajar, kita masih cukup fokus untuk mengerjakan hal yang sedikit rumit. Saat sudah mulai bosan dan muak dengan hitungan, saya akan beralih ke mata pelajaran yang bersifat lebih deskriptif sehingga saya hanya perlu membaca dan memahaminya. Saya tidak selalu menghafal, namun saya akan coba mengerti materinya sehingga akan muncul alur materi sendiri saat saya coba mengingatnya.
Baca juga postingan Toga dan Menakjubkannya Kehidupan #1: Cerita Perjuangan Masuk ITB
Kerjakan Try-Out Intensif di 1 Bulan Menjelang UTBK
Sebulan menjelang UTBK, saya rutin mengerjakan TO online. Hal ini bisa sangat membantu mengenal tipe soal serta melatih mental karena ada timer yang membuat kita merasakan seperti tes sungguhan. TO yang saya kerjakan sangat beragam, biasanya bersumber dari informasi di instagram dimana salah satu syaratnya kita harus share info tersebut di story. Sebisa mungkin, carilah TO yang dikerjakan secara online menggunakan perangkat komputer agar terbiasa dengan sistem UTBK nantinya.
Selain itu, dulu saya juga mencoba TO dari Eduka System, Nurul Fikri, Pahamify, hingga Wangsit. Menurut saya TO dari Nurul Fikri dan Pahamify cukup merepresentasikan berbagai materi yang diujikan. Aplikasinya juga sangat bagus dan mudah digunakan. Namun, hal ini jangan sampai membuat kita hanya berfokus di satu platform saja. Kita harus mencoba berbagai platform penyedia TO agar bisa merasakan seluruh tipe soal.
Jangan terlalu sedih jika nilai TO jauh dari harapan. Inilah gunanya kita mengerjakan TO agar kita bisa lebih siap dengan tes yang sesungguhnya. Wajar kalau kecewa, tapi jadikan ini sebagai cambuk penyemangat untuk kedepannya. Saat awal mengerjakan TO, nilai saya juga sangat kecil, sekitar 300-an. Hal itu tentu jauh dari ekspektasi dan dari prediksi rata-rata fakultas impian saya. Sebenarnya beruntunglah kita yang pernah mendapat nilai TO mengecewakan, karena kita akan lebih waspada dalam tes nanti. Kita sudah tau rasanya mendapat nilai yang tidak sesuai harapan, sehingga akan terus berjuang memperbaikinya.
Siapkan Plan B
Rencana sematang apapun, bisa saja tidak sesuai harapan. Hal ini juga yang mendasari saya untuk membuat rencana lain saat hasil yang didapat tak terduga. Sebelum pengumuman UTBK, saya sudah dinyatakan lulus SBMPN di Politeknik Negeri Bandung. Saat itu saya mengambil prodi D4 Perancangan Jalan dan Jembatan. Bahkan, saya sudah sempat membayar UKT. Awalnya, incaran saya hanya satu,
POKOKNYA HARUS ITB!
Setelah menimbang-nimbang, tidak ada salahnya punya plan cadangan. Toh, saya belum tentu diterima di ITB. Akhirnya saya coba mengikuti SBMPN dan melalui segala seleksinya. Alur SBMPN ini mirip dengan SBMPTN, hanya saja dikhususkan untuk politeknik. Tesnya pun mirip, hanya mungkin materi yang diujikan terkesan sedikit berbeda. Aturannya pun cukup berbeda.
Saat itu, saya sudah memantapkan hati untuk menerima apapun hasil SBMPTN dan mulai menerima untuk berkuliah selain di ITB. Saya juga tidak bisa berharap banyak untuk diterima ITB.
Sukses tidak harus di perguruan tinggi tertentu, kan?
Ternyata rencana Tuhan memang tidak pernah salah. Tuhan tau yang terbaik untuk kita. Saat pengumuman SBMPTN, saya dinyatakan diterima di FITB ITB!
Serba-Serbi Hari-H UTBK
Survei Lokasi Sebelum Hari-H
Ada baiknya sebelum pelaksanaan tes, kita tau di lokasi mana kita akan mengikuti tes. Ini menjadi salah satu bentuk persiapan yang cukup penting. Kita akan lebih tau kondisi dan lingkungannya, serta meminimalisir salah tempat atau tersasar. Namun, survei lokasi ini harus disesuaikan dengan kebijakan pusat UTBK yang kita pilih. Saat 2020 lalu, peserta di pusat UTBK yang saya pilih tidak diperbolehkan survei secara langsung, hanya boleh melalui peta online yang dibagikan di sosial media. Bisa dimaklumi, mungkin mencegah kerumunan mengingat saat itu, masih awal pandemi. Hal ini saya siasati dengan mempelajari peta yang diberikan serta datang lebih awal ke tempat tes.
Hindari Kecurangan
Apapun situasi yang terjadi saat pelaksanaan UTBK, jangan sampai kita berbuat curang. Percaya pada diri sendiri adalah hal yang terbaik. Kita juga tidak ingin hal buruk terjadi. Seperti yang telah banyak kita tau, banyak peserta yang kedapatan curang sehingga diberikan sanksi tegas. Hal ini tentu menjadi pelajaran yang penting. Jangan sampai karena kecurangan ini, kita kehilangan semua kesempatan yang bahkan telah kita persiapkan jauh-jauh hari.
Minta Doa
Percayalah, doa dan restu keluarga adalah salah satu hal yang melancarkan segala urusan kita. Dulu, sebelum pergi ke tempat tes, saya berpamitan dan meminta doa dari keluarga. Entah kenapa saat itu rasanya sangat tenang dan damai. Hingga saat pelaksanaan tes pun, kondisi seperti itu masih terbawa dan sangat membantu agar tidak panik. Saya mendapatkan tempat duduk yang nyaman, akses yang mudah, hingga situasi ruangan yang kondusif. Padahal, ada beberapa peserta yang mendapat tempat duduk tepat di bawah AC, merasa sangat kedinginan hingga mengganggu konsentrasi. Pada akhirnya semua urusan selesai dan berjalan lancar.
Meminta doa restu sebenarnya sudah saya lakukan sebelum UTBK. Saya menghubungi guru SMA dan beberapa guru SMP untuk meminta maaf sekaligus meminta didoakan. Saya juga mulai menghubungi kembali teman lama yang sudah tidak berkontak. Intinya, saya ingin mereka bisa memaafkan kesalahan yang pernah saya perbuat sehingga mereka bisa mendoakan saya dengan tulus.
Sarapan
Sarapan menjadi salah satu hal wajib sebelum kita memulai tes. Tubuh dan otak perlu energi untuk berpikir. Jangan sampai kita merasakan lapar saat mengerjakan tes. Ini akan mengganggu konsentrasi. Kita harus berada pada kondisi sehat dan fit saat mengerjakan.
Itulah beberapa pengalaman saya saat persiapan UTBK. Hal yang baik dan sesuai, bisa kalian adaptasi. Contoh yang buruk, bisa dijadikan pelajaran.
Memang benar, UTBK bukan hal yang mudah. Butuh persiapan matang dan tekad yang kuat. Jangan sia-siakan waktu yang tersisa, jangan sampai kalian menyesal di akhir.
Tidak hanya ada satu pintu untuk sukses, masih banyak cara lain yang siap kita lalui untuk sampai ke tujuan yang sama.
0 Comments