Memasuki tahun kedua sebagai mahasiswa ITB, tentu menjadi hal baru. Apalagi, di tahun kedua ini, mahasiswa ITB akan mulai menjalani perkuliahan di program studinya masing-masing. Hasil dari kuesioner pemilihan jurusan yang sudah diisi pada tahun pertama akhirnya menjelaskan penempatan kita berada di jurusan mana. Di Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB), mahasiswa terbagi menjadi empat jurusan yaitu teknik geologi, teknik geodesi dan geomatika, meteorologi, dan oseanografi. Tentu, pemilihan jurusan ini didasarkan minat mahasiswa.


Berdasarkan hasil kuesioner pemilihan jurusan, akhirnya saya juga mengetahui saya akan lanjut belajar di jurusan apa. Can you guess what major I am in?

 

TEKNIK GEOLOGI


Ya, sebenarnya itu sesuai dengan pilihan pada kuesioner. Tapi sekarang yang jadi pikiran baru adalah jurusan geologi pasti membutuhkan kekuatan fisik yang baik karena banyak kuliah atau kegiatannya yang dilakukan di lapangan. Namun, saya sadar kemampuan fisik saya tidak begitu baik, sehingga harus terus dilatih. Ini menjadi kekhawatiran baru yang terus saya pikirkan. Untungnya (atau malah menjadi masalah?) perkuliahan di tahun kedua ini masih dilakukan secara daring mengingat masih dalam Pandemi Covid-19.


Perkuliahan di Jurusan

Secara umum, perkuliahan di jurusan masih mirip dengan perkuliahan TPB di tahun pertama. Hanya saja, mata kuliah yang diambil sudah mulai spesifik ke jurusan masing-masing. Seperti di teknik geologi, pada semester 3, ada mata kuliah yang wajib diambil dan masih berupa mata kuliah dasar dari ilmu teknik geologi, seperti geologi fisik, paleontologi, kristalografi dan mineralogi, geokimia, dan yang lainnya. Selain itu, terdapat juga mata kuliah keteknikan seperti mekanika teknik. Di semester 3, masih terdapat mata kuliah umum yaitu agama serta pendidikan kewarganegaraan. Untuk semester 4, sudah tidak ada lagi mata kuliah umum yang wajib diambil.


Sistem pemilihan mata kuliah ini sedikit berbeda dengan masa TPB yang sudah dipaketkan. Di semester 3 ini, kita dapat memilih mata kuliah pilihan jika total maksimal SKS yang kita dapatkan masih tersisa. Nilai maksimal SKS yang kita dapatkan bergantung pada nilai indeks prestasi (IP) atau NR di semester sebelumnya. Semakin tinggi nilai kita, maka akan semakin banyak SKS yang bisa kita ambil, dengan maksimal 24 SKS per semester. Meskipun begitu, terdapat mata kuliah wajib yang harus kita ambil terlebih dahulu sebelum memilih mata kuliah pilihan. Setelah itu, jika masih ada sisa SKS, barulah dapat mengambil mata kuliah pilihan yang kita minati.


Di tahun kedua ini, kita juga melakukan praktikum untuk beberapa mata kuliah yang memang memiliki praktikum atau biasanya memiliki 3 SKS. Praktikumnya masih tetap dilaksanakan secara daring yang memungkinkan mahasiswa kehilangan kesempatan untuk praktik langsung dengan objek praktikumnya. Pada teknik geologi, seharusnya ada praktikum mengenai petrologi yang memungkinkan kita langsung berhadapan dengan batuan, ada juga paleontologi yang memungkinkan kita menganalisis berbagai fosil secara langsung. Tentunya hal ini sangat disayangkan bahwa mahasiswa angkatan 2020 kehilangan momen belajar secara langsung. Tetapi, di akhir semester kami akhirnya bisa merasakan praktikum langsung di kampus meskipun dengan prosedur ketat dan jumlah yang terbatas. Itupun hanya dilakukan untuk beberapa mata kuliah dan hanya sekitar 1 pertemuan offline untuk setiap mata kuliahnya. Ya, setidaknya kami pernah memegang fosil dan menganalisis batuan secara langsung.


Ujian

Ujian lagi-lagi menjadi hal menakutkan bagi mahasiswa. Di jurusan Teknik Geologi, ujian tidak hanya berupa tes tulis di kelas, tetapi juga ujian praktikum yang membutuhkan praktik langsung. Mungkin jika dilakukan secara offline, ujian praktikum ini akan jauh lebih menarik karena bisa melakukan pengamatan secara langsung. Meskipun menantang, ujian ini cukup membantu mahasiswa mengukur sejauh mana pemahaman mereka tentang materi yang dipelajari. 


Sistem ujian di jurusan dengan di tingkat TPB sebenarnya masih sama, hanya saja di jurusan ini lebih banyak mengharuskan kita masuk ke dalam zoom meeting sehingga ujiannya terus diawasi. Selain itu, biasanya tidak tersedia platform khusus seperti pada masa TPB, sehingga biasanya ujian tergantung pada dosen pengampu. Ujian juga dilakukan tidak pada hari Sabtu layaknya TPB, tapi biasanya bergantung pada kesepakatan dosen dan mahasiswa atau pada hari kuliah seperti biasanya, sehingga lebih fleksibel dan meminimalisir terjadinya jadwal yang bentrok. Sehingga bisa saja dalam satu hari, ada banyak mata kuliah yang diujikan, atau sebaliknya, dalam satu hari justru tidak ada ujian.


Ospek Jurusan di ITB

Ospek jurusan di ITB adalah momen penting bagi mahasiswa untuk mengenal lebih dekat dunia akademik di jurusan. Kegiatan ini biasanya diisi dengan berbagai aktivitas seperti pengenalan program studi, organisasi mahasiswa, dan lainnya bergantung jurusannya. Setiap jurusan memiliki tradisi atau kekhasan masing-masing. Biasanya, orang lebih mengenal bahwa ospek jurusan teknik lebih keras dibandingkan jurusan lain. Apa benar? Coba rasakan sendiri ya


Namun, lagi-lagi, bagi mahasiswa angkatan 2020, osjur ini dilakukan secara daring. Sejujurnya sangat sedih karena menurut kakak tingkat, memori osjur ini menjadi salah satu yang paling diingat dan merupakan kegiatan yang sangat merekatkan kekeluargaan. Sehingga cukup disayangkan kami menjadi angkatan corona. Meskipun begitu, para panitia tentunya juga sudah mengusahakan yang terbaik agar mahasiswa baru di jurusan memiliki pengalaman osjur yang juga bisa dikenang dengan baik. Menurut saya, pengalaman osjur daring ini memang tidak semenarik osjur luring, tetapi saya cukup merasakan bahwa osjur menjadi ajang untuk kami semakin dekat satu sama lain.


Keterlibatan dalam Organisasi

Tahun kedua menjadi waktu yang tepat untuk lebih aktif dalam organisasi mahasiswa atau kegiatan unit di kampus. Saat itu saya memilih bergabung dengan salah satu unit di ITB, yaitu U-Green yang berfokus pada isu lingkungan. Sebenarnya saat itu saya juga sedang mengikuti kaderisasi Skhole-ITB Mengajar, tetapi pada pertemuan pertamanya bentrok dengan pertemuan U-Green yang sudah di tengah kaderisasi. Sehingga saya harus mengikhlaskan salah satunya. Namun menurut saya Skhole sangat baik untuk diikuti karena kita bisa bantu mengajar adik-adik di beberapa rumah belajar. Tentunya akan mengasah kemampuan berbicara sekaligus bisa membantu banyak orang. Menurut saya bergabung dengan salah satu organisasi menjadi hal yang bagus karena bisa melatih soft-skill serta mendapat banyak teman baru. Selain itu, jika kita sedang jenuh pada perkuliahan, kita dapat aktif di organisasi untuk mengatasi kejenuhan tersebut dan mendapatkan suasana baru. Sebenarnya banyak juga mahasiswa ITB yang memilih fokus kuliah sehingga tidak bergabung pada organisasi di luar perkuliahan. Itu pilihan masing-masing, saran saya coba cari tau tentang organisasi yang ingin kamu ikuti dan pertimbangkan apakah akan mengganggu kuliah atau tidak.


Menjadi Panitia OSKM dan SMPE-SSDK

Menjadi panitia OSKM (Orientasi Studi Keluarga Mahasiswa) dan SMPE-SSDK (Strategi Menjadi Pribadi Efektif - Strategi Sukses di Kampus) di ITB adalah pengalaman yang seru dan berharga. Ini merupakan acara kepanitiaan besar pertama yang saya ikuti. Peran ini tidak hanya mengasah keterampilan organisasi dan berbicara, tetapi juga memberikan kesempatan untuk membangun hubungan erat dengan sesama mahasiswa terutama mahasiswa baru.


Menjadi Mentor OSKM ITB 2021

OSKM adalah kegiatan orientasi terbesar di ITB. Sebagai panitia, kita bertanggung jawab merancang dan menjalankan berbagai acara yang membantu mahasiswa baru beradaptasi dengan kehidupan kampus. Persiapan OSKM membutuhkan dedikasi karena memakan waktu berbulan-bulan. Namun, kerja keras tersebut terbayar saat melihat mahasiswa baru merasa terbantu dan lebih siap menjalani kehidupan kampus.


Mentor bertugas memberikan pelatihan pengembangan diri untuk mahasiswa baru. Diharapkan dapat membantu mahasiswa mengenali identitas diri mereka dan lingkungan ITB, budaya, serta struktur dalam ITB. Terdapat sekitar 2 mentor pada satu grup dimana terdapat sekitar 15 mentee yang merupakan mahasiswa baru berbagai fakultas. Kegiatan OSKM 2021 ini juga dilakukan secara daring karena masih dalam pandemi Covid-19.


Menjadi Trainer SMPE-SSDK 2021

SMPE-SSDK (Strategi Menjadi Pribadi Efektif - Strategi Sukses di Kampus) di ITB adalah rangkaian acara bagi mahasiswa baru untuk mengenal dirinya dan menyiapkan strategi untuk perkuliahan. Sama seperti OSKM, SMPE-SSDK ini terdiri dari 2 trainer pada setiap grupnya. Perbedaannya adalah acara ini mempertemukan trainer dan trainee dari fakultas yang sama sehingga pengalaman dan strategi yang diceritakan dapat lebih sesuai. 


OSKM dan SMPE-SSDK dari sudut pandang mahasiswa baru dapat dibaca pada Toga dan Menakjubkannya Kehidupan #3


----------------


Tahun kedua adalah momen yang seru di mana kamu mulai mendalami tentang jurusanmu. Meskipun penuh tantangan, itu juga jadi waktu yang penuh peluang untuk mengembangkan pemahamanmu dan mengeksplorasi berbagai aspek yang menarik. Apakah ada cerita menarik atau pengalaman khusus yang ingin kamu ceritakan tentang tahun kedua studimu?